Langsung ke konten utama

Puisi : Antara Aku, Tuhan dan Sahabat

Ada jarak antara sujud dan kematian
Seperti terbangnya Hud - hud mencari Tuhannya
Atau bertemunya jaring laba - laba dan kepasrahan
Ini soal perjalanan yang jauh dan melelahkan

Aku rindu Tuhanku seperti rindunya bunyi adzan di penghujung pagi
Aku rindu Tuhanku seperti menangisnya bayi mencari emaknya
Aku rindu Tuhanku seperti Ibrohim mencari Tuhannya
Ya aku rindu dalam dekapan cintaNya

Aku hanya gelombang di pagi hari
Aku hanya debu di bawah roda sepeda
Aku hanya nafas lemah yang tak kuasa
Aku hanya setetes kehidupan yang sering dilupakan
Ya aku hanya mimpi gelandangan yang kesiangan

Sobat kemana aku mencarimu?
Dimana senyum keperkasaan itu kutemui?
Apakah di dekat angrrek yang sedang istirahat?
Atau engkau bersembunyi dalam kerinduan yang kau simpan di langit?
Sobat, aku akan terus mencarimu

Udara mengabarkan kepadaku
Suara malam membisikan kerinduan itu padaku
Detik - detik siang membersamaiku
Kemana sahabat surga yang menanti di sana
Kapan kita berjumpa disaksikan kelemahan yang menangis di ujung senja

Tuhan aku ingin Engkau jadi saksi
Saksi warna putih kerinduan antara aku, sahabatku dan Engkau
Aku menanti di kesetian bersama suara malam yang mulai sepi

Karya : Riyono
Pegiat Komunitas Wedangjae

Komentar

Populer

Mengenal Benturan Peradaban : Sebuah Pengantar

Apa perbedaan ideologi dengan peradaban ? Bagaimana pengaruhnya terhadap tatanan global dunia? Dimanakah posisi ideologi dan peradaban dalam gerakan mahasiswa ? Adalah pertanyaan fundamental yang layak dipahami oleh seorang aktivis gerakan mahasiswa muslim. Yang jelas, setelah blok komunis runtuh pada kurun waktu 1980-an, maka perbincangan tentang ideologis dianggap sudah selesai. Para pemikir kemudian kemudian menemukan cara pandang baru yang lebih komprehensif yaitu peradaban. Dalam tataran lokal masional, friksi diantara tiga ideologi besar --nasionalis, agama (Islam), dan komunis—tidak lagi menarik dibicarakan dibanding dengan pembicaraan seputar peradaban barat, Islam, dan konfusian. Tulisan berikut ini bukanlah sebuah analisis orisinil penyusun, tetapi kumpulan tulisan dari beberapa penulis dan pengamat peradaban yang dimuat dimedia massa, baik berupa artikel, resensi, maupun kutipan-kutipan dari esai ilmiah populer. Dengan harapan, dapat digunakan sebagai bahan diskusi yang

Award dari Majalah SWA

Award dari SWA Kliping majalah SWA edisi 3 NOvember 2008 , saat bersama temen-temen di komunitas penulis, Komunitas Wedangjae, mendapat anugerah Award sebagai komunitas terbaik kedua Paling Berkontribusi aspek Kebangkitan Bangsa. Survei dilakukan oleh Prasetya Mulia Bussiness School . Piagamnya, berpigura, sampe dirumah kira-kira3 minggu kemudian.    Kalimatnya : Certify that KOmunitas wedangjae who Construct Inspiration of Society. (alhamdulillah) . Tampak dalam foto, 3 pegiat  Wedangjae : Joko Kristiyanto, Edhi Prayitno Ighe, Doni Riadi

Milestone Wedangjae Online

Assalamu'alaikum Wr.Wb, Ini adalah sebuah milestone atau sebuah tonggak baru atau Nol Kilometer bagi Komunitas Wedangjae online. Setelah didirikan tahun 2002 dan memiliki web untuk pertama kali tahun 2003 di Geocities (free) menggunakan Dreamweaver, Flash, dan Frontpage, hingga mengalami pasang surut dengan web berbasis CMS berdomain dotcom (2006-2010) dan dotnet (2010-2017), kini Wedangjae hadir kembali dalam bentuk yang lebih praktis, menggunakan blog engine sebagai 'angkringan'-nya. Sebagian tulisan adalah arsip digital para pegiatnya atau kegiatan yang pernah dilakukan Wedangjae, sehingga tanggal posting sebelum Maret 2018. Sebagian yang lain adalah karya terbaru di awal-awal tahun 2018. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum Wr.Wb.