Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Pupuk Organik, Solusi Kelangkaan

Hampir setiap periode musim tanam, permasalahan kelangkaan pupuk anorganik selalu terjadi. Untuk menutup kekurangan pasokan pada musim tanam tahun ini, Pemprov Jateng mengajukan permintaan penambahan alokasi pupuk kepada pemerintah pusat sebesar 75.000 ton, namun yang dikabulkan baru 22.560 ton. Mengapa petani harus tergantung dari pupuk anorganik? Mengapa tidak melirik pemanfaatan pupuk organik? PEMERINTAH seolah tidak berdaya menghadapi permasalahan ini. Para petani pun dihadapkan pada permasalahan krusial. Di satu sisi, mereka membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Tetapi, di sisi lain, mahalnya harga pupuk anorganik menyebabkan biaya produksi makin tinggi. Penggunaan pupuk anorganik dari sisi lingkungan sebenarnya mengundang masalah. Ia bisa menyebabkan rusaknya lahan pertanian, karena terganggunya ekosistem berupa matinya mikroorganisme yang berguna bagi kesuburan tanah secara alami. Tanah menjadi makin kurus dan miskin hara, sementara residu kimia

Award dari Majalah SWA

Award dari SWA Kliping majalah SWA edisi 3 NOvember 2008 , saat bersama temen-temen di komunitas penulis, Komunitas Wedangjae, mendapat anugerah Award sebagai komunitas terbaik kedua Paling Berkontribusi aspek Kebangkitan Bangsa. Survei dilakukan oleh Prasetya Mulia Bussiness School . Piagamnya, berpigura, sampe dirumah kira-kira3 minggu kemudian.    Kalimatnya : Certify that KOmunitas wedangjae who Construct Inspiration of Society. (alhamdulillah) . Tampak dalam foto, 3 pegiat  Wedangjae : Joko Kristiyanto, Edhi Prayitno Ighe, Doni Riadi